Social Icons

Model Kecerdasan Emosi

Konstruk teori kecerdasan emosi terbagi dalam tiga model (www.en.wikipedia.org; Banchard dan Hakstian, 2004; Goldenberg, Matheson, dan Matler, 2006; Livingstone, Foster, dan Smither, 2002; Pike, Hills dan MacLennan, 2002), diantaranya:

a. Model Kemampuan (Ability EI Model)
Model kemampuan berfokus pada kemampuan kognitif yang berkaitan dengan emosi, maka dari itu kecerdasan emosi dipandang sebagai kemampuan yang termanifestasikan dalam tingkah laku adaptif. Pakar yang menggunakan model ini ialah Salovey dan Mayer, menurut mereka kecerdasan emosi terbagi dalam empat kemampuan, diantaranya:
  1. Mendeteksi emosi (perceiving emotions)
  2. Menggunakan emosi (using emotions)
  3. Memahami emosi (understanding emotions)
  4. Mengendalikan emosi (managing emotions)
b. Model Karakter (Trait EI Model)
Model ini berfokus pada kaitan karakter kepribadian dan emosi, maka dari itu kecerdasan emosi dipandang sebagai persepsi individu mengenai kemampuan emosinya (emotional ability). Pakar yang menggunakan model ini ialah Petrides, Furnham, dan Mavroveli, menurut mereka kecerdasan emosi terbagi dalam empat faktor, yaitu:
  1. Kesehatan (well being)
  2. Kontrol diri (self control)
  3. Emosionalitas (emotionality)
  4. Sosiabilitas (sociability).
c. Model Kombinasi (Mixed Model of EI)
Model ini dikatakan sebagai model kombinasi, karena merupakan gabungan dari dua model diatas. Kecerdasan emosi dalam model ini dipandang sebagai serangkaian kecakapan dan keterampilan yang dapat mempengaruhi performa dalam memimpin (leadership performance). Pakar yang menggunakan model ini adalah Goleman, menurutnya kecerdasan emosi terbagi dalam empat konstruk, diantaranya:
  1. Kesadaran diri (self awareness)
  2. Pengaturan diri (self management)
  3. Kesadaran sosial (social awareness)
  4. Pengaturan hubungan (relation management).

No comments:

Followers