Social Icons

System Pendidikan Islam di Indonesia

     Pada awal berkembangnya agama islam di Indonesia, pendidikan islam dilaksanakan secara informal. Bahwa agama islam datang ke Indonesia di bawa oleh para pedagang muslim. Sambil berdagang mereka mnyiarkan agama islam kepada orang-orang yang mengelilinginya yaitu mereka yang membeli barang-barang dagangannya. Begitulah setiap ada kesempatan mereka memberikan pendidikan dan ajaran agam islam.Didikan dan ajaran islam mereka berikan dengan perbuatan, dengan contoh dan suri tauladan. Mereka berlaku sopan santun, ramah-tamah, tulus, ikhlas, amanah dan kepercayaan, pengasih dan pemurah, jujur dan adil, menepati janji serta menghormati adapt istiadat anak negeri. Dengan demikian tertarklah penduduk negeri hendak memeluk agama islam.
     Proses ini belanjut terus dan hubungan antara para penganjur agama dengan anak negeri semakin erat sehingga memungkinkan terbentuknya ukhkuwah yang lebih mantap, dan dengan jalan perkawinan dapatlah menurunkan generasi islam yang mendatang.
Adapun faktor-faktor mengapa agama islam dapat tersebar dengan cepat di seluruh Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Agama islam tidak sempit dan tidak berat melakukan aturan-aturannya, bahkan mudah diturut oleh segala golongan umat manusia, bahkan untuk masuk islam cukup dengan mengucap dua kalimat syahadat saja
  2. Sedikit tugas dan kewajiban dalam islam
  3. Penyiaran islam itu dilakukan dengan cara kebijaksanaan dan cara yang sebaik-baiknya
  4. Penyiaran islam dilakukan dengan perkataan yang mudah di pahami umum, dapat dimengerti oleh golongan bawah sampai golongan atas dengan sabda nabi Muhammad SAW yang maksudnya : berbicaralah kamu dengan manusia menurut kadar akal mereka.
     System pendidikan islam informal ini terutama yang berjalan lingkungan keluarga sudah diakui kemampuannya dalam mengamalkan sendisendi dalam jiwa anak-anak. Anak-anak dididik dengan ajaran-ajaran agama sejak kecil dalam keluarganya.
Usaha-usaha pendidikan agama di masyarakat, yang kelak dikenal dengan pendidikan non formal, ternyata mampu menyediakan kondisi yang sangat bai dalam menunjang keberhasilan pendidikan islam dan memberi motivasi yang kuat bagi umat islam untuk menyelenggarakan pendidikan agama yang lebih abaik dan sempurna. Karena denga cepatnya islam tersebar diseluruh di Indonesia dan kerena mudahnya orang masuk islam hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, maka banyak sekali orang tua yang tidak memiliki agama islam yang cukup untuk mendidik anak-anak mereka. Oleh sebab itula anak-anak mereka disuruh pergi kelangga-langgar atau surau-surau untuk mengaji kepada guru ngajai atau guru agama.
     Tempat-tempat pendidikan islam seperti inilah yang menjadi embrio terbentuknya system pendidikan pondok pesantren dan pendidikan islam yang formal, yang berbentuk madarasah atau sekolah yang berdasar keagamaan. Pondok pesantern ini tumbuh sebagi perwujudan strategi umat islam untuk mempeertahankan eksistensinya terhadap pengaruh penjajhan barat atau akibat surau atau langgar atau masjid tempat diselenggarakannya pendidikan agama ini tidak lagi dapat menampung jumlah anak-anak yang ingin mengaji, disamping itu juga didorong oleh keinginan untuk lebih mengintensifkan pendidikan pada anak-anak. Maka sang guru atau pak kyiai dengan bantuan masyarakat memperluas bangunan disekitar suaru, langgar atau masjid untuk tempat mengaji sekaligus sebagai asrama bagi anak-anak, denga begitu anak-anak tak perlu bilak-balik kerumah mereka. Tempat mengaji seperti ini dinamakan pondok pesantren.
       System pendidikan pada pondok pesantren ini sama seperti system pendidikan disurau, langgar atau masjid. Hanya lebih intensif dan dalam waktu yang lebih lama. Demikianlah sitem pendidikan pondok pesantren tumbuh dan berkembang dinmana-mana yang ternyata memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha mempertahankan eksistensi umat islam dari serangan dan penindasan fisik dan mental dari kaum penjajah dari beberapa abad lamanya.usaha untuk mnyelenggarakan pendidikan islam munurut rencana yang teratur sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1476 dengan berdirinya bayangkara islam dibintara demak yang ternyata merupakan organisasi pendidikan islam yang pertama di Indonesia. Pada suatu siding dewan wali songo dari kerajaan demak, diputuskan bahwa semua cabang kebudayaan nasional yakni filsafat hidup, kesenian, kesusilaan, adapt istiadat, ilmu pengetahuan dan sebagainya sedapat mungkin didisi dengan ansir-anasir pendidikan dan pengajaran islam dalam segala cabang kebudayaan nasional Indonesia sangatlah memuaskan, sehingga agama islam tersebar diseluruh kepulauan Indonesia. Demikianlah setelah demak, kajang sebagi pusat pendidikan islam pindah kemataram, usaha-usaha untuk memantapkan kehidupan agama makin konkrit dan didukung sepenuhnya oleh pejabat-pejabat pemerintahan dari pusat sampai ke desa-desa dengan menggunakan masjid sebagai pusat kegiatanya.
    Dengan dukungan pejabat-pejabat pemerintahan ini maka agama islam dapat memasyarakat sampai ke desa-desa, sehingga meskipun tidak ada undang-undang wajib belajar namun anak laki-laki dan perempuan yang berumur 7 tahun harus belajar di tempat pengajian al-qur’an di desanya atas kehendak or-tunya sendiri.
System pendidikan agama islam mengalami perubahan sejalan denga perubahan zaman dan pergeseran kekuasan di Indonesia. Kejayaan islam yang mengalami kemunduruan sejak jatuhnya Andalusia kinimulai bangkit kembalai denga gerakan pembaharuan islam. Sejalan dengan itu pemerintahan jajahan belanda mulai mengenalakan system pendidikan formal yang lebih sitematis dan teratur yang mulai menarik kaum muslimin untuk memasukinya. Oleh karena itu system pendidikan islam di surau, langgar atau masjid atau tempat lainnya semacamnya dipandang sudah tidak memadai lagi dan perlu diperbaharui dan disempurnakan.
     Apabila semula, tujuan pokok dari pendidikan islam adalah agar anak-anak dapat membaca agama islam dan pokok-pokok ajaran islam yang perlu dilaksanakan sehari-hari sepeerti sholat, puasa, zakat dan lain-lain. Maka dengan pikiran-pikkiran baru ini di samping materi-materi pokok seperti tersebut diatas juga dipentingkan pemberian ilmu alat untuk mempelajari agam islam yang asli yaitu al-qur’an dan ahadist, ilmu yang dimaksud adalah bahasa arab. Realisasi dari keinginan-keinginan ini diperkuat adanya pernyatan bahwa penyelenggaraan system pendidikan menurut system sekolah seperti system barat akan memberi hasil yang lebih baik.
     Dalam hal ini muncul kesadaran dari pendidikan islam ulama-ulama yang pada wktu itu juga menyadari bahwa system pendidikan tradisional dan langgar tidak lagi sesuai denga iklim pada masa itu. Maka dirasakanlah akan pentingnya memberikan pendidikan secara teratur di madarsah atau sekolah secara teratur. Muhammad abduh dan rasyid ridho dengan pembaharuan dibidang social dan kebudayaan berdasarkan tradisi islam al-qur’an dan hadist yang dibangkitakan kembali dengan menggunakan ilmu-ilmu barat. Hal ini merupakan jalan untuk maju dan berpartisipasi dimadrasah-madrasah islam dengan terus mengadakan pembaharuan, dengan memasukkan ilmu-ilmu pengetahuan barat kedalam kurikulum dengan memasukkan jiwa penggerak untuk maju kedalam kurikulum, maka muncullah tokoh-tokoh pembaharuan diindonesia yang mendirikan sekolah islam diman-mana. Adapun madrasah-madrasah yang didirikan di Indonesia:
 a) Madrasah adabiyah school
      Menurut peneliatian Mahmud yunus, bahwa pendidikan islam yang mula-mula berkelas dan memakai bangku, meja, dan papan tulias ialah sekolah adabiyah school di padang. Sekolah ini di dirikan oleh H. Abdullah pada tahun 1987 di pandang panjang. Keberadaan sekolah adabiyah ini tidak bertahan lamakarena mendapat reaksi yang sangat keras dari masyarakat tradisoanal ketika itu.akibatnya kedua tahun kemudian sekolah itu ditutup. Setelah melakukan study klayakan pada madrasah al iqbal al islamiyah di singpura sekaligus mendapatkan motivasi baru dari syeh tahir jalaludin, maka pada tahun 1909 abdullah ahmad kembali mendirikan sekolah jenis yang sama d iota padang dengan nama perguruan adabiyah. Adabiyah hidup sebagai madrasah sekolah agama yang merupakan sekolah pertama diminang kabau. Sebagai sekolah yang merupakan bentuk adaptasi atau penyesuaian dari sietem barat maka perhatian terhadap pendidikan agama di sekolah adabiyah sangat kecil. Pendidikan umum lebih ditekankan dari pada pendidikan agama, sebab pendidikan umum sangat laku di padang.
b) Madrasah diniyah school
      Tokoh lain dalam pembaharuan pendidikan islam di munangkabau adalah zainuddin labia el-yunusi, mendirikan madrasah diniah school pada tahun 1915, sebagai sekolah agama pertama yang dilaksanakan menurut system pendidikan modern yakni menggunakan alat tulis dan peraga, coeducation. Pembaharuan yang dilakukan adalah dengan menggunakan system pengetahuan umum di samping pengetahuan agama. Hal ini diletar belakangi oleh keterkaitannya dengan sekolah mesir modern, sebagaimana di analisis oleh dalair noer bahwa popularitas zainuddin labia el-yunisi mamahami dan mengembangkan berbagai pengetahuan yang di topang oleh kemampuannya dalam berbahasa asing.
c) Madrasah muhammadiyah
     Tokoh yang memiliki pola snada dengan yang dilakukan abdul Muhammad ahmad di padang panjang adalah K.H ahmad dahlan, yang mendirikan organisasi muhammadiyah bersama dengan teman-temannya di kota Yogyakarta pada tahun 1912, yang bertujuan menyebarkan pengajaran rasulullah kepada penduduk bumi putra dan menyebarkan pengajaran rasulullah kepada penduduk bumu putra dan memajukan agama islam. Dikatakan senada karena di pengaruhi oleh tiga hal: 1). Kegiatan tabligh yaitu pengajaran agama pada kelompok orang dewasa dalam satu kursus yang teratur, 2). Mendirikan sekolah swasta menurut model pendidikan gubernemen dengan ditambah beberapa jam pelajaran agam per minggu, 3). Untuk membentu kader organisasi dan guru-guru agama, didirikan pondok muhammadiyah seperti norma islama di padang.
d) Sumatera thawalib
     Sementara itu surau pertama yang memaki system kelas, kelas dalam proses belajar mengajar yang di pempin oleh syekh abdul karim amrullah pada tahun 1921. system yang digunakan memakai system pendidikan yang sama dengan surau-surau yang lainnya di munangkabau, namun berkat dorongan membaca dan berdiskusi, dilakukan perubahan dengan penyelenggaraan pendidikan berkelas, sekitar tahun 1912.
e) Madrasah salafiyah
    Madrasah yang berperan dalam pemaharuan islam di jawa, yaitu pondok pesantren tebuireng di jomabang jawa timur, yang di dirikan pada tahun 1989 oleh KH. Hasyim asyari, yang telah memperkenalkan pola pendidikan madrasah yang pengajarannya lebih menitik beratkan pada ilmu-ilmu agama dan bahsa arab denga sitem sorogun dan bondongan. Readmore.. Download

Thanks

No comments:

Followers