Social Icons

Evaluasi Kuantitatif

Paradigma kuantitatif, dalam isu ontologis penelitiannya melihat kenyataannya sebagai objek yang berada di luar peneliti. Sehingga hasil pengumpulan informasinya diarahkan kepada nilai objektifitas dan independensi. Peneliti selalu akan berusaha untuk menghindari pengaruh-pengaruh variable intervening yang diperkirakan akan mempengaruhi interaksi antar variable yang diteliti. Sampel yang diteliti juga dipertimbangkan lebih dahulu dari segi karakteristiknya sehingga sample tersebut dianggap dapat mewakili populasinya.

1. Pendekatan 

Dalam evaluasi program, ada beberapa pendekatan yang sesuai dengan paradigma kuantitatif yaitu: pendekatan tujuan (model Goal oriented), pendekatan proses (model CIPP, CSE-UCLA, Countenance). 


Semua jenis evaluasi program yang menggunakan paradigma kuantitatif mempunyai karakteristik ada acuan atau standar dalam melaksanakan evaluasi. Proses evaluasi mempunyai tahap-tahap yang linier, tertentu serta selalu memposisikan evaluator sebagai yang berada di luar program sedang dalam posisi memotret keadaan di dalam program. Hal ini memang dianggap penting bagi evaluator untuk keperluan menjaga objektifitas serta independensi data yang dikumpulkan. 

2. Desain Evaluasi Program 
Desain evaluasi program mencakup suatu proses dan seperangkat rencana atau hasil tertulis (Brinkerhoff, Robert.O, et al, 1983). Desain evaluasi merupakan bentuk rencana untuk melakukan evaluasi yang meliputi komponen : focus evaluasi, cara menjaring informasi, mengolah informasi yang didapatkan, membuat laporan, dan melakukan review atau peninjauan kembali terhadap semua langkah evaluasi yang telah dilakukan. 

Desain evaluasi program yang menggunakan pendekatan kuantitatif, pada prinsipnya mengikuti langkah seperti yang dilakukan oleh peneliti yang akan melakukan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Format rancangannya mencakup konteks atau pernyataan tentang apa yang mendasari perlunya dilakukan evaluasi terhadap suatu program, kemudian apa tujuan dilakukannya evaluasi program. Selanjutnya akan dibuat sejumlah pertanyaan hipotetis yang merujuk pada informasi apa yang akan dijaring guna mencapai tujuan evaluasi yang telah ditetapkan. Kemudian ditetapkan pula metodologi yang mencakup penetapan desain evaluasi, subjek yang akan dievaluasi, instrumentasi untuk menjaring data, serta pengolahannya (Creswell, John.W, 1994). 

Pada pendekatan kuantitatif, karakteristik yang menonjol adalah pada pertanyaan hipotetik yang sepadan dengan rumusan masalah pada penelitian kuantitatif, desain yang juga menggunakan desain-desain penelitian kuantitaif , subjek penelitian yang mempertimbangkan metode sampling, dan pengolahan data yang merujuk pada pembuktian hipotesis menggunakan uji statistika tertentu. Biasanya pada pengolahan data akan dipilih cara yang lebih banyak menyatakan kualitas suatu data dalam bentuk angka-angka dan kemudian diuji dengan menggunakan penghitungan rumus-rumus sesuai dengan pola hubungan antar variable yang ingin dibuktikan. 

Kesimpulannyapun dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang didukung oleh angka-angka. Biasanya evaluator yang menggunakan cara ini menganggap bahwa angka-angka mempermudah menyatakan, membandingkan, dan mempertinggi akurasi. 

3. Prosedur Evaluasi Program 
Prosedur evaluasi program merujuk pada teknik evaluasi program yang operasional sehingga mencakup urutan tahap-tahap yang dilakukan jika akan melakukan evaluasi program. Biasanya operasionalisasi evaluasi program lebih menekankan pada bagaimana cara mengumpulkan informasi yang diperlukan, seberapa banyak informasi harus dikumpulkan, bagaimana pengaturan data yang telah terkumpul, bagaimana cara mengolahnya, bagaimana cara menampilkan data tersebut kepada pihak yang memerlukan, serta efisiensi dalam mengumpulkan data. 

Pendekatan kuantitatif mengutamakan data yang bersifat numeric. Data yang berupa opini, perilaku, penampilan tidak dinyatakan dalam deskripsi tetapi diolah dahulu menggunakan pengkategorian dan kemudian diberi bobot dalam bentuk angka untuk setiap kategori. Pengumpulan datanya biasanya menggunakan instrument lembar observasi, lembar inventori, tes penguasaan kemampuan tertentu, tes unjuk kerja, self rating, dan lain lain. Semua instrument tersebut biasanya telah ditentukan pedoma pemberian skornya, sehingga nantinya data yang akan diolah lebih lanjut adalah skor yang berupa angka. 

Jumlah data juga menjadi sesuatu yang ditekankan pada pendekatan kuantitatif. Jumlah data yang diambil dari populasinya harus mengikuti cara pengambilan sample tertentu yang didasarkan pada seberapa besar sample tersebut dianggap mewakili populasi agar kesimpulannya bias digeneralisasikan dan berlaku untuk populasi. Semakin besar jumlah sampelnya semakin baik. 

Perhatian terhadap objektifitas merupakan karakter dari pendekatan kuantitatif. Konsekuensinya instrument yang digunakan sedapat mungkin diketahui validitas dan reliabilitasnya. Dengan mengetahui validitas dan reliabilitas instrument, maka dianggap bahwa situasi saat pengambilan data berlangsung serta personifikasi pengambil data dianggap tidak mempengaruhi data yang dikumpulkan. 

Selanjutnya pengolahan data juga menggambarkan karakteristik pendekatan kuantitatif. Pengolahan data berupa angka ditentukan oleh jenis pertanyaan hipotetik yang ingin dijawab. Jika yang ingin dilihat adalah perbedaan antara satu kelompok data dengan data lainnya maka digunakan pengolahan data statistic t-test, chi-square, anova, dan yang sejenisnya. Jika yang akan dilihat adalah hubungan antara satu kelompok data dengan kelompok data lainnya, maka akan digunakan pengolahan data statistic korelasi. Jika yang akan dilihat adalah seberapa luas penyebaran data yang dikumpulkan maka akan digunakan analisa data dengan mencari standar deviasinya, atau range semi interquartile. Keputusan pengolahan data mana yang akan dipakai sudah ditentukan sejak awal dan benar dipatuhi semua persyaratannya. Kesimpulan yang dihasilkan biasanya dinyatakan dalam bentuk kalimat yang didukung oleh derajat signifikansi. Dengan cara seperti ini, baik peneliti maupun evaluator berkeyakinan bahwa kesimpulan yang dibuat bersifat objektif, terhindar dari bias, dan akurat (sesedikit mungkin disebabkan karena factor kebetulan). 

Berikut ini adalah bagan tahap-tahap yang tercakup dalam prosedur evaluasi yang menggunakan pendekatan kuantitatif.

No comments:

Followers