Utsman ibnu Affan ibnu Abdillah ibnu Umayah ibnu Abdi Syam ibnu Abdi Manaf ibnu Qusyayi. Ibunya adalah Urwah putri Ummu Hakim Al-Baidlo, putri Abdul Mutholib, nenek Nabi SAW, seorang sahabat yang dijuluki oleh Rosulullah yaitu Dzu al-Nurain (memiliki dua cahaya, yaitu menikah dengan dua putri Rasulullah. Diantaranya Ruqoyyah dan Ummu Kalsum). Utsman bin Affan lahir pada 576 M di Thoif. Ayahnya adalah seorang saudagar yang kaya raya dari suku Quraisy Umayyah.
1. Kebijakan di masa Kholifah Ustman ibnu Affan.
Banyak sekali kebijakan-kebijakan pada masa pemerintahan Utsman ibnu Affan yang memberikan dampak bagi kemajuan dan perkembangan Islam di antaranya :
a. Penyempurnaan pembukuan Al-Qur’an
Prestasi terpenting bagi khalifah Utsman ialah menulis kembali al-Qur’an yang telah ditulis pada zaman Abu Bakar yang pada waktu itu disimpan oleh Khofsoh binti Umar.
Thanks
Melihat pertikaian umat Islam dalam pembacaan al-Qur’an, akhirnya Usman membentuk panitia penulisan al-Qur’an yang di ketahui oleh Zaid ibnu Sabit (penulis Mushaf pada Rasulullah dan Abu Bakar).
Kebijakan ini dilakukan untuk membentuk Badan Pembukuan Al-Qur’an. Badan ini bertugas untuk mengumpulkan al-Qur’an. Yang akhirnya nanti disebut dengan Mushaf. Setelah kitab suci Al-Qur’an yang disebut Mushaf tersebut selesai di tulis Khalifah Utsman ibnu affan menginstruksikan untuk memperbanyak menjadi lima buah. Satu kitab ditinggalkan di Madinah, sedangkan yang lainnya dikirim ke Mekkah, Suria, Basra, dan Kufah. Semua naskah al-Qur’an yang dikirimkan itu dijadikan pedoman untuk diperbanyak di daerah masing-masing. Naskah al-Qur’an yang ditinggalkan di Madinah disebut Mushaf al-Imam.
b. Pembangunan Masjid Nabawi
Khalifah Utsman ibnu Affan dalam menjalankan roda pemerintahannya, selain membukukan Al-Qur’an beliau juga membongkar dan membangun ulang masjid Nabawi yang merupakan masjid peninggalan Rasulullah SAW, pembangunan masjid ini tidak diambilkan dari kas Negara, melainkan dari harta Khalifah Utsman ibnu Affan sendiri serta ikut serta dalam pembangunannya. Dalam pembangunan ini, tiang-tiang penyangga masjid Nabawi ini terbuat dari beton yang kokoh dan dinding-dindingnya dihiasi dengan ukiran-ukiran yang sangan indah, sehingga menjadi masjid yang megah dimasa itu.
c. Pembagian daerah kekuasaan
Kholifah Usman ibnu Affan membagi wilayah pemerintahannya menjadi 20 propinsi, diantaranya yaitu : Syiria atau Syam, Mesir, Iran, Irak, Makkah, Thaif, san’a, Jundi, Bahrain, Homas, Qunissirin, Yordan, Palestina, Azarbaijan, Hulman, Mahi, Hamdhan, Rayy, Masbzan, dan Khurasan, gubernur yang menjabat dari propinsi-propinsi itu kebanyakan dari sanak kelurga khalifah Utsman ibnu Affan, dari hal inilah rakyat menganggap bahwa khalifah telah bersikap nepotisme dan tidak adil kepada rakyat. Seperti mengganti Musa al-As’ari yang asalnya menjabat Gubernur diganti dengan Abdullah ibnu Amir ibnu Kuraiy, Amru ibnu Ash yang asalnya gubernur Mesir diganti dengan saudaranya yang bernama Abdullah ibnu Sa’ad, dan lain-lain.
d. Perluasan daerah kekuasaan Islam
Seperti halnya Khalifah terdahulu, Utsman ibnu Affan juga melakukan perluasan kekuasaan Islam, oleh karena itu Utsman ibnu Affan membentuk armada angkatan laut yang digunakan untuk memperlancar dan mempercepat dalam perluasan wilayah islam juga untuk menuntaskan pemberontakan di Iskandariyah. Perluasan daerah ini meliputi :
1) Perluasan ke Khurasan.
Untuk menaklukkan kota Khurasan, Khalifah Utsman ibnu Affan mengirim pasukan-pasukannya yang dipimpin oleh Saad ibnu al-Ash serta panglima-panglimanya yang sangant kuat dan lincah, diantaranya Hasan, Husain, Abdullah ibnu Abbas, Abdullah ibnu Umar, Abdullah ibnu Zubair dan Abdullah ibnu Ash.
2) Perluasan ke Armenia
Pasukan umat Islam untuk melakukan perluasan ke Armenia dipimpin oleh Salman ibnu Rabiah al-Habibi, yang akhirnya dapat memperoleh kemenangan.
3) Perluasan ke Tunisia
Tunisia merupakan wilayah di Afrika yang dikuasai oleh kerajaan Romawi, dalam menaklukkan kota Tunisia ini tentara muslim dipimpin oleh Abdullah ibnu Saat, kedatangan pasukan Islam ke Tunisia ini di sambut sangat baik oleh rakyat yang sangat membenci tentara Romawi, dengan bantuan rakyat Tunisia, akhirnya tentara muslim dapat mengalahkan tentara Romawi.
4) Perluasan ke Amuriah dan Siprus
Untuk melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam ke Amuriah dan Siprus, Utsman ibnu Affan menunjuk Muawiyah ibnu Abu Sufyan sebagai pemimpin armada angkatan laut, walaupun mendapatkan perlawanan yang kuat, tapi akhirnya pasukan Islam dapat menaklukkan Amuniah dan Siprus.
2. Terbunuhnya Khalifah Utsman ibnu Affan
Munculnya tuduhan-tuduhan yang menyebabkan Utsman ibnu Affan terbunuh yang di antaranya :
a. Sikap nepotisme yaitu pengangkatan sanak keluarga menjadi pejabat-pejabat Negara.
b. Memanfaatkan kekayaan Negara
c. Pembakaran mushaf al-Qur’an
d. Jurang antara Anshor dan Muhajirin
Serta situasi politik masa akhir pemerintahan Utsman semakin mencekam dan timbul pemberontakan-pemberontakan yang mengakibatkan terbunuhnya Utsman. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada hari jum’at tanggal 17 Dzulhijah 35 H/655 M. ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca al-Qur’an. Persis seperti apa yang disampaikan Rasulullah saw. Perihal kematian Utsman yang syahid nantinya. Beliau dimakamkan di pekuburan Baqi di Madinah.
Thanks
No comments:
Post a Comment