Abu Bakar nama lengkapnya adalah Abdullah ibn Abi Quhaifah Attamin. Di zaman pra Islam bernama Abdul Ka’bah dan kemudian diganti oleh Nabi Muhammad menjadi Abdullah. Ia termasuk salah satu sahabat yang utama, ia diberi julukan Abu Bakar karena ia adalah orang yang pagi-pagi betul (yang awal) memeluk Islam dan ia juga mendapat julukan ash-Shidiq dikarenakan ia selalu membenarkan apa yang dikatakan Nabi Muhammad SAW dalam berbagai peristiwa, terutama peristiwa Isra’ Mi’raj.
Setelah wafatnya Nabi SAW muncul dua permasalahan utama, yaitu mengenai pemakaman Nabi SAW dan mengenai siapa yang akan menggantikan Nabi SAW. Dalam permasalah tentang pengganti Nabi SAW, ada dua golongan yang berbeda pendapat, yaitu kaum Muhajirin dan kaum Anshor yang masing-masing dalam hal kesetiaan dan pembelaannya kepada Nabi SAW.
Thanks
Pada pertikaian kedua belah pihak ini, apabila Abu Bakar dan Umar ibn al-Khattab tidak tegas dan bijaksana dalam mengendalikan keadaan, kedua belah pihak sudah banyak yang kehilangan keseimbangan dan berdiri sambil mengacung-acungkan pedang.
Ditengah kegawatan ini muncullah Umar ibn al-Khattab, yang dikenal sebagai seorang tokoh berpembawaan keras, amat besar keberaniannya dan tinggi mutu pembelaannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, dengan semangat persatuan yang tinggi Ia tampil tanpa ragu-ragu mencalonkan Abu Bakar sebagai penerus kepemimpinan Nabi SAW. Alasan-alasan yang dikemukakan sangat kuat dan tak terbantahkan, diantaranya adalah:
- Abu Bakar adalah seorang mukmin yang jujur, patuh dan setia kepada Nabi SAW semasa hidupnya.
- Ia termasuk orang yang paling awal masuk Islam setelah kenabian Nabi Muhammad SAW.
- Dia adalah orang yang menemani Nabi SAW dalam perjalannya hijrah ke Madinah.
- Ia menikahkan Nabi SAW dengan putrinya: Aisyah, sepeninggal istri Nabi yang pertama.
- Ia tidak pernah absen dari peperangan-peperangan kaum muslim.
- Ia pada tahun ke-9 Hijriah di jadikan wakil oleh Nabi untuk memimpin jama’ah haji dari Madinah ke Makkah.
- Ia juga sering dijadikan sebagai imam dalam setiap shalat jama’ah sebagai wakil Nabi SAW.
Tercapailah akhirnya kebulatan pendapat dan pilihan secara aklamasi jatuh kepada Abu Bakar ash-Shidiq sebagai pemangku jabatan khalifah Rasulullah.
Selama 2 tahun memegang tampuk kepemimpinannya umat Islam sampai wafat, Abu Bakar berhasil melaksanakan program kondisi untuk memantapkan stabilitas di bidang politik, ekonomi, sosial dan keagamaan. diantaranya seperti:
- Menggerakkan aksi-aksi penumpasan gelombang Riddah
- Membasmi gerombolan-gerombolan penjahat di luar kota
- Memadamkan gerakan-gerakan yang menghasut pembangkangan terhadap kewajiban mengeluarkan zakat.
- Penumpasan terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai Nabi baru
- Operasi-operasi pemulihan keamanan dan ketertiban di daerah-daerah Oman dan Hadramaut.
Dalam menghadapi gelombang Riddah dari kalangan muslimin banyak yang para penghafal al-Qur’an yang tewas. Melihat hal ini Umar ibn al-Khattab cemas jika angka kematian itu bertambah yang berarti beberapa bagian lagi dari al-Qur’an akan hilang. Oleh karena itu, ia menasehati Abu Bakar untuk membuat suatu kumpulan al-Qur’an (membukukan). Mulanya Abu Bakar agak ragu untuk melakukan tugas itu karena tidak menerima otoritas dari Nabi SAW, tetapi pada akhirnya Ia memberi persetujuan dan menugaskan Zaid ibn Tsabit.
Setelah sekian lama mengabdi kepada agama Islam, akhirnya Abu Bakar wafat. Ia meninggal antara waktu maghrib dan isya’, tepatnya senin 8 jumadil akhir tahun 13 Hijriah. Ia berusia 63 tahun dan jenazahnya dimakamkan malam hari di rumah Aisyah, disamping makam Rasulullah SAW.
Thanks
No comments:
Post a Comment