Ada dua faktor yang menyebabkan Indonesia mudah dikenal bangsa-bangsa lain, khususnya oleh bangsa-bangsa di Timur Tengah dan Timur jauh sejak dahulu kala, yaitu:
- Faktor letak geografisnya yang strategis. Indonesia berada di persimpangan jalan raya Internasional dari jurusan Timur Tengah menuju Tiongkok melalui lautan dan jalan menuju benua Amerika dan benua Australia.
- Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang diperlukan bangsa-bangsa lain, misalnya rempah-rempah.
Oleh karena itulah maka tidak mengherankan jika masuknya islam di Indonesia ini terjadi tidak terlalu jauh dari zaman kelahirannya. Jika agama islam dalam arti para pedagang Islam telah masuk di Tiongkok telah masuk pada zaman Usman bin Affan maka tidak mustahil ada padagang islam yang mampir atau menetap di Indonesia sekitar zaman itu. Mengingat letak Indonesia dilalui oleh mereka yang pergi ke Tiongkok melewati lautan.
Tetapi ilmu sejarah tidak cukup hanya berdasarkan perkiraan atau hipotesa belaka. Ilmu sejarah memerlukan bukti-bukti yang otentik tentang pemulaan masuknya islam di Indonesia. Seminar masuknya agama islam di Indonesia yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1963 menyimpulkan sebagai berikut:
- Menurut sumber bukti yang terbaru, islam pertama kali datang di Indonesia pada abad ke 7 M/1 H dibawa pedagang mubaligh dari negeri Arab
- Daerah yang pertama dimasuki ialah pantai barat pulau Sumatra yaitu di daerah baros, tempat kelahiran ulama besar bernama Hamzah Fansyuri. Adapun kerajaan islam yang pertama adalah Pase. Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang islam bangsa Indonesia ikut aktif mengambil bagian yang berperan, dalam proses itu bejalan secara damai.
- Kedatangan islam di Indonesia ikut mencerdaskan rakyat dan membina karakter bangsa. Karakter tersebut dapat dibuktikan pada perlawanan rakyat melawan penajahan bangsa asing dan daya tahannya mempertahankan daya tersebut selama dalam zaman penjajahan barat dalam waktu 350 tahun.
Jika masuk orang islam yang pertama diindonesia itu ditetapkan pada abad ke 1 H, maka mereka itu dalam pengamalan agamanya beraliran al-salaf al-saleh (golongan angkatan pertama = terdahulu yang saleh). Dapatlah dibayangkan bagaimana sikap dan kpribadian para penyiar islam yang pertama di indoneia itu dengan mengingat tiga hal yaitu ;
- Mereka adalah angkatan umat Islam 1 H , Nabi Muhammad pernah besabda bahwa : sebaik-baik abad adalah abad saya kemudian abad berikutnya (al-hadits)
- Mereka pada umumnya adalah para pedagang dan perantau.
- Mereka sebagai golongan minoritas yang tidak bersenjata.
Faktor tersebut menunjang keberhasilan dan kecepatan penggembangan Islam periode pertama itu. Dengan modal kepribadian tersebut para modal Islam tersebut berdakwah kepada rakyat awam dan kepada penguasan pemerintahan sekaligus, seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. mengajarkan agama islam kepada kaum awam yang lemah, kepada kaum awam kabilah dan kepada raja-raja. Ia mengajarkan agama islam dimana saja dan kapan saja , tidak terikat oleh folmalitas waktu dan tertentu materi pelajarannya.
Proses pembentukan dan pengembangan masyarakat Islam yang pertama melaui berbagai macam kontak atau saluran, seperti melalui perkawinan, jual beli, dakwah langsung, baik secara individu maupun kolektif. Dari berbagai macam kontak tersebut proses pendidikan dan pengajaran Islam berlangsung. Pelajaran yang pertama kali di ajarkan ialah Syahadat dan hal tersebut merupakan syarat mutlak untuk masuk Islam. Karena barangsiapa sudah membaca 2 kalimat Syahadat, mengakui rukun iman dan rukun islam berarti seseorang sudah menjadi muslim. Kemudian setelah itu baru diperkenalkan bagaimana cara melaksanakan shalat dan diajarkan membaca Al-Qur’an.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ternyata dalam Islam itu praktis sekali, dan dari sana pula pendidikan Islam beranjak dari hal-hal yang paling mudah. Di sinilah agama islam diajarkan dan diberikan kepada masyarakat islam dengan mudah, dengan demikian orang akan dengan mudah pula menerima dan melakukannya.
No comments:
Post a Comment